Hubungi Kami( 0285 ) 435 986 / 0852 2707 2900

AlamatJl. KH. Akrom Khasani, Kel. Jenggot, Kec. Pekalongan Selatan

MEDIA SAINS

( Gambar 1  : Pengenalan Mikroskop ( Klarifikasi Makhluk Hidup ) )

Klasifikasi Makhluk Hidup Salah satu cara yang tepat adalah menyusun tumbuhan dan hewan ke dalam kelompok-kelompok tertentu. Kegiatan pengelompokan ini disebut klasifikasi. Klasifikasi ilmiah menunjuk ke bagaimana ahli biologi mengelompokkan dan mengkategorikan spesies dari organisme yang punah maupun yang hidup. Klasifikasi modern berakar pada sistem Carolus Linnaeus yang mengelompokkan spesies menurut kesamaan fisik yang dimiliki. Pengelompokan ini sudah direvisi sejak Carolus Linnaeus untuk menjaga konsistensi dengan asas sifat umum yang diturunkan oleh Darwin. Klasifikasi makhluk hidup adalah suatu cara memilah dan mengelompokkan makhluk hidup menjadi golongan atau unit tertentu. Urutan klasifikasi makhluk hidup dari tingkat tertinggi ke terendah adalah domain (daerah), kingdom (kerajaan), phylum (hewan) / divisio (tumbuhan), class (kelas), ordo (bangsa), famili (suku), genus (marga), dan spesies (jenis). Banyak makhluk hidup mempunyai nama lokal. Nama ini bisa berbeda antara satu daerah dan daerah lainnya. Untuk memudahkan komunikasi, makhluk hidup harus diberikan nama yang unik dan dikenal seluruh dunia. Berdasarkan kesepakatan internasional, digunakan metode binomial nomenclature. Metode binomial nomenclature (tata nama ganda) merupakan metode yang sangat penting dalam pemberian nama dan klasifikasi makhluk hidup. Disebut tata nama ganda karena pemberian nama jenis makhluk hidup selalu menggunakan dua kata, yaitu genus dan spesies. Baca Juga  Fenomena Post-Truth Juga Ada dalam Al-Qur’an Aturan pemberian namanya adalah sebagai berikut: a. Organisme terdiri dari dua kata, kata pertama merupakan nama genus dan kata kedua merupakan spesies. b. Kata pertama ditulis dengan huruf kapital dan kata kedua ditulis dengan huruf kecil. c. Nama organisme ditulis menggunakan bahasa Latin dan dicetak miring. Klasifikasi Makhluk Hidup dalam Al-Quran Klasifikasi makhluk hidup ini sudah dijelaskan dalam al-Qur’an, di antaranya: Surah al-Baqarah ayat 31 وَعَلَّمَ اٰدَمَ الْاَسْمَاۤءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلٰۤىِٕكَةِ فَقَالَ اَنْۢبِـُٔوْنِيْ بِاَسْمَاۤءِ هٰٓؤُلَاۤءِ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ Artinya: “Dan Dia ajarkan kepada Adam nama-nama (benda) semuanya, kemudian Dia perlihatkan kepada para malaikat seraya berfirman, “Sebutkan kepada-Ku nama semua (benda) ini, jika kamu yang benar!” Pemberian nama bagi makhluk hidup yang ada di alam semesta ini adalah ungkapan kembali dari ilmu yang telah diberikan kepada Nabi Adam. Ayat diatas menginformasikan bahwa manusia dianugerahi Allah potensi untuk mengetahui nama atau fungsi dan karakteristik benda-benda termasuk hewan dan tumbuhan. Dalam ilmu biologi, tingkat pengelompokan disebut dengan taksonomi. Tingkatan ini disusun oleh takson yang paling umum sampai yang paling khusus dengan urutan: Hewan: – Kingdom – Phylum – Class – Ordo – Family – Genus – Spesies Tumbuhan: – Kingdom – Divisio – Class – Ordo – Family – Genus – Spesies Surah al-An’am ayat 141 وَهُوَ الَّذِيْٓ اَنْشَاَ جَنّٰتٍ مَّعْرُوْشٰتٍ وَّغَيْرَ مَعْرُوْشٰتٍ وَّالنَّخْلَ وَالزَّرْعَ مُخْتَلِفًا اُكُلُهٗ وَالزَّيْتُوْنَ وَالرُّمَّانَ مُتَشَابِهًا وَّغَيْرَ مُتَشَابِهٍۗ كُلُوْا مِنْ ثَمَرِهٖٓ اِذَآ اَثْمَرَ وَاٰتُوْا حَقَّهٗ يَوْمَ حَصَادِهٖۖ وَلَا تُسْرِفُوْا ۗاِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِيْنَۙ Artinya: “Dan Dia-lah yang menjadikan tanaman-tanaman yang merambat dan yang tidak merambat, pohon kurma, tanaman beraneka ragam rasanya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak serupa (rasanya). Makanlah buahnya apabila ia berbuah dan berikanlah haknya (zakatnya) pada waktu memetik hasilnya, tapi janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.” Allah menciptakan pohon kurma dan pohon-pohon lain dengan berbagai macam buahnya dan beranekaragam bentuk, warna, dan rasa. Pohon-pohon yang telah diciptakan Allah mempunyai manfaat bagi kehidupan manusia, seperti pohon kurma (Phoenix dactylifera). Baca Juga  Alam Semesta dalam Al-Qur’an Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan terhadap kurma bahwa kurma mengandung sejumlah unsur penting bagi tubuh karena kaya akan zat gula, protein, lemak, zat garam mineral, dan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh, sehingga mudah dicerna, diserap, dan melekat pada tubuh. Klasifikasi pohon kurma adalah: Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Liliopsida Ordo : Arecales Famili : Arecaceae Genus : Phoenix Spesies : P. dactylifera Surah al-An’am ayat 142 وَمِنَ الْاَنْعَامِ حَمُوْلَةً وَّفَرْشًا ۗ كُلُوْا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللّٰهُ وَلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌۙ Artinya: “dan di antara hewan-hewan ternak itu ada yang dijadikan pengangkut beban dan ada (pula) yang untuk disembelih. Makanlah rezeki yang diberikan Allah kepadamu dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu.” Di daerah gurun di Timur Tengah, hewan ternak seperti unta (Camelus dromedarius) dan keledai (Equus asinus) berfungsi sebagai hewan pengangkut beban, sedangkan hewan ternak untuk disembelih, contoh sapi (Bos taurus), kambing (Capra aegagrus hircus), dan domba (Ovis aries). Hewan-hewan tersebut termasuk dalam kelas mamalia.

Editor: Nabhan. See

– https://ibtimes.id/al-quran-ilmu-biologi-klasifikasi-makhluk-hid/

 

( Gambar 2 : Praktik Sifat Magnet Bahan )

Pengertian Magnet

Magnet adalah material bahan yang memiliki sifat- sifat khusus untuk menghasilkan gaya Tarik maupun gaya tolak jika ditemukan dengan bahan atau material khusus lainnya. Awalnya magnet ditemukan dari dari pertambangan logam yang ditemukan logam dengan kemampuan menarik logam lainnya, meskipun tidak semua material logam dapat tertarik. Dari penemuan tersebut kemudian ada logam ada yang menarik kuat, lemah, dan tidak tertarik sama sekali.

Istilah magnet berasal dari bahasa Yunani magnitis lithos yang artinya batu magnesia. Wilayah Magnesia di Yunani tersebut menjadi wilayah yang memiliki kandungan batu magnet sangat banyak. Saat ini daerah tersebut bernama Manisa.

Jika material magnet ada di antara serbuk besi, maka akan muncul banyak serbuk besi yang menempel di kedua magnet tersebut. Semakin ke bagian tengah maka serbuk besi tersebut akan semakin sedikit menempelnya karena magnet memiliki dua sudut yakni bagian di mana memiliki gaya Tarik yang paling kuat. Sehingga bagian tengah memiliki gaya Tarik yang lebih lemah dan cenderung netral.

Baca juga : Pengertian Magnet

Sifat Magnet

Dalam praktiknya sebuah magnet memiliki karakteristik atau sifat- sifat kemagnetan yang tidak dimiliki oleh benda atau material lainnya. Sifat magnet menandakan bahwa sebuah material dapat menjalankan fungsi dan tujuannya dalam konsep kerja kemagnetan sesuai dengan pengertian magnet di atas. Berikut ini sifat- sifat magnet yang perlu Grameds ketahui agar bisa membedakan mana material magnet dan mana yang bukan:

1. Dapat Menarik Benda Tertentu

Magnet bersifat menarik benda- benda tertentu yang memiliki sifat khusus di sekitarnya. Itu artinya magnet tidak bisa menarik semua material benda yang ada disekitarnya, melainkan hanya yang memiliki sifat- sifat khusus yang berkaitan dengan kemagnetan. Bahan- bahan atau material yang bisa ditarik oleh magnet contohnya jenis logam, meskipun tidak semua jenis logam dapat ditarik oleh magnet dengan sempurna.

Hal tersebut tergantung jenisnya karena ada perbedaan pada bahan-bahan khusus tersebut dari tingkat kekuatan tertarik oleh magnet. Ada material bahan yang bisa ditarik dengan kuat, namun ada pula yang sangat lemah daya tariknya oleh magnet. Hal tersebut juga bisa berkaitan dengan medan magnet yang juga merupakan salah satu sifat magnet.

2. Memiliki Dua kutub

Magnet pasti memiliki dua kutub, yakni kutub positif dan negatif yang letaknya ada bagian di ujung magnet. Pada bagian itulah kekuatan magnet yang bisa menjalankan fungsinya untuk menarik material bahan khusus. Kutub positif dan negatif juga bisa kita sebut dengan kutub utara dan selatan magnet, meskipun tidak pernah ada penanda penamaan tersebut pada magnet. Lalu bagaimana cara mengetahui mana kutub utara dan selatan?

Perlu Grameds ketahui bahwa magnet akan selalu menghadap ke arah bumi bagian utara, dan kutub selatan magnet akan menghadap arah bumi bagian selatan. Mengapa kutub magnet bisa mengikuti arah bumi seperti itu? Hal tersebut terjadi karena adanya pengaruh medan mumi yang sangat kuat. Medan magnet tersebut ditemukan pertama kali oleh ilmuwan terkemuka dari Inggris bernama William Gilbert pada tahun 1600.

William Gilbert mengungkapkan teori bahwa bumi berfungsi sebagai magnet terbesar atau batang magnet raksasa yang bisa mempengaruhi semua benda magnet di Bumi. Bumi memiliki elektromagnetik yang dikelilingi oleh inti cair atau besi dan nikel cair yang didalamnya mengalir pula aliran listrik. Aliran tersebut mengakibatkan medan magnet umi sangat kuat hingga mencakup seluruh bagian bumi dan luar angkasa di sekitarnya. Kutub utara magnet bumi ada disekitar kutub selatan bumi, sebaliknya kutub selatan magnet bumi ada di sekitar kutub bumi.

Kutub utara pada medan magnet dapat bebas bergerak ke utara karena adanya daya Tarik kutub selatan magnet bumi yang terletak pada sekitar kutub utara bumi. Selanjutnya kutub selatan medan magnet dapat bebas bergerak ke selatan karena adanya daya tarik kutub utara bumi yang berada di sekitar kutub selatan bumi. Jadi konsep medannya adalah arah garis magenta da di dalam medan magnet bumi dari arah kutub selatan bumi menuju ke kutub utara bumi.

Bagaimana hal tersebut bisa terjadi? Jadi letak kutub magnet bumi tidaklah tepat pada letak kutub bumi tersebut. Grameds bisa memperhatikan konsep magnet dengan medan magnet bumi pada kompas. Jarum kompas akan menunjukan sudut terhadap arus utara selatan maupun bidang mendatar bumi. Arah sumbu magnet akan membuat jarum kompas membentuk sudut arah utara dan selatan bumi yang kemudian disebut dengan istilah sudut deklinasi.

Sudut deklinasi adalah bentuk penyimpanan arah jarum kompas dengan adanya arah utara dan selatan bumi yang sebenarnya. Besarnya sudut deklinasi di berbagai tempat tidak sama dan setiap tahun sudut ini akan mengalami perubahan yang signifikan. Selain sudut deklinasi, magnet juga memiliki sudut inklinasi, yakni sudut yang sudah terbentuk oleh sumbu magnet dari jarum kompas dengan arah datar bumi. Jadi magnet jarum kompas membentuk sudut atas garis mendatar atau garis horizontal nya bumi.

Contoh pemanfaatan sifat magnet yang memiliki dua kutub ini juga bisa temukan pada bentuk navigasi yang digunakan oleh kapal laut dan pesawat terbang. Nahkoda dan pilot dapat mengetahui perkiraan mana utara dan selatan saat menjalankan tunggangannya yakni menggunakan arah kutub magnet pada jarum kompas. Mereka akan membaca sudut deklamasi untuk menentukan pergerakan kapal dan pesawat.

Sudut deklamasi yang terus mengalami perubahan setiap tahunnya membuat kompas kurang akurat jika digunakan untuk penunjuk arah. Apalagi semkain berkembangnya teknologi saat ini mampu menunjukan arah lebih tepat dan akuran. Seperti Radio Beacons yang kemudian menggantikan komapsa sebagai alat konfirmasi arah utara dan selatan bumi, termasuk di dalamnya pula penjuru angina dengan tepat dan akurat.

3. Kutub Yang Berbeda Akan Saling Menarik Dan Akan Saling Menolak Jika Bertemu Kutub Yang Sama

Magnet yang memiliki dua kutub membuatnya memiliki sifat- sifat khusus dalam praktiknya di medan magnet. Jika Grameds mendekatkan dua jenis kutub yang sama maka akan terjadi gaya tolak menolak.

Sebaliknya jika Grameds mempertemukan dua kutub yang berbeda maka akan terjadi gaya tarik- menarik antara kedua magnet tersebut. Jadi kutub utara harus bertemu dengan kutub selatan agar bisa menghasilkan gaya Tarik menarik. Dalam penemuan magnet alami jika Grameds menjumpai dua magnet yang saling bertolak belakang berarti mereka kutub yang sama, sebaliknya jika saling Tarik meraik berarto kutub yang bertemu berbeda. Sifat magnet ini mampu memberikan petunjuk mana letak kutub yang sama dan mana yang berbeda.

Grameds perlu tahu jika sebuah magnet kemudian dipotong-potong menjadi bagian- bagian yang kecil, maka tetap memiliki sifat kemagnetan. Meskipun mungkin hanya terpotong pada bagian sudut tertentu saja. Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa magnet terdiri dari magnet-magnet kecil yang letaknya berderet dari kutub utara yang menghadap ke arah kutub selatan dan sebaliknya dengan kutub selatan yang menghadap ke arah kutub utara. Magnet kecil tersebut kemudian disebut dengan istilah magnet elementer.

4. Gaya Magnet Dapat Menembus Penghalang

Magnet memiliki kekuatan gaya Tarik yang bisa menembus material penghalang, meskipun dengan kategori tertentu. Penghalan yang dimaksud adalah misalnya jika ada logam yang terhalang oleh kaca, atau kertas maka logam tersebut teta bisa tertarik oleh magnet. Kategori penghalang yang bisa dilewati magnet tidak bisa terlalu tebal. Grameds bisa membuktikan sifat magnet ini dengan cara menaburkan bubuk besi ke atas kertas dan letakan magnet di bawah kertas tersebut, maka besi tersebut tetap bisa bergerak tertarik oleh magnet sesuai arah pergerakan magnet tersebut.

5. Memiliki Medan Magnet

Karena magnet menghasilkan gaya Tarik maupun gaya tolak, maka magnet juga memiliki medan magnet untuk menghasilkan kekuatan gaya magnet tersebut. Apakah gaya magnet menguat atau melemah sesuai tingkat kerapatan pada medan magnet tersebut. Lalu apa itu medan magnet? Medan magnet adalah suatu ruang yang terbentuk dari sekitar magnet yang masih memiliki gaya Tarik magnet selain di dalam material magnet itu sendiri.

Medan magnet dapat digambarkan seperti garis lengkung yang disebut dengan istilah garis gaya magnet di luar bentuk magnet. Untuk melihat gambaran garis gaya magnet tersebut Grameds bisa mencoba menaburkan bubuk besi di atas kertas putih. Coba perhatikan pasti akan muncul keteraturan bubuk besi tersebut sesuai dengan gaya magnet yang ada di medan magnet tersebut.

Keteraturan tersebut membentuk pola garis gaya magnet yang sama jenisnya jika didekatkan dengan garis gaya yang terbentuk saling menjauhi. Sehingga akan muncul seolah ada ruang kosong di medan magnet tersebut antara kutub utara dan kutub selatan.

Sumber : https://www.gramedia.com/literasi/sifat-magnet/

 

( Gambar 3 : Praktik Tekanan Zat Padat )

Tekanan zat Padat

Tekanan adalah besarnya gaya yang bekerja pada benda tiap satuan luas bidang tekan.

Besar tekanan dapat ditulis dalam bentuk rumus berikut.

P=F/A

Keterangan:

P = tekanan (N/m2)

F = gaya tekan (N)

A = luas bidang tekan (m2)

tekanan kecil

Dalam SI satuan tekanan adalah pascal (Pa) atau N/m2.

Semakin besar gaya tekan, semakin besar tekanannya. Semakin luas bidang tekan, semakin kecil tekannya.

Dari rumus tersebut dapat diketahui bahwa:

  1. Makin besar gaya tekan yang diberikan, makin kecil tekanan yang dihasiilkan
  2. Makin kecil luas permukaan bidang tekan, makin besar tekanan yang dihasilkan.

Contoh menghitung besarnya tekanan, luas bidang tekan dan gaya yang bekerja pada benda:

Indah kalalo memiliki massa 50 kg pergi ke pasar dengan menggunakan sepatu hak lancip, jika tekanan yang indah berikan pada lantai 1500 N/m2, hitunglah berapa luas permukaan sepatu indah….!! (g = 10 m/s2 )

Jawab:

Untitled

Pada penjelasan di awal, diberikan beberapa contoh penerapan konsep tekanan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini diberikan contoh lain penerapan konsep tekanan.

1. Kapak

kapak

Mata kapak dibuat tajam untuk memperbesar tekanan sehingga memudahkan tukang kayu dalam memotong atau membelah kayu. Orang yang memotong kayu dengan kapak yang tajam akan lebih sedikit mengeluarkan tenaganya daripada jika ia menggunakan kapak yang tumpul dengan gaya yang sama. Jadi, kapak yang baik adalah kapak yang mempunyai luas permukaan bidang yang kecil. Dalam bahasa sehari-hari luas permukaan kapak yang kecil disebut tajam.

2. Sirip Ikan

ikan

Sirip ikan yang lebar memungkinkan ikan bergerak dalam air karena memperoleh gaya dorong dari gerakan siripnya yang lebar. Sirip ini memberikan tekanan yang besar ke air ketika sirip tersebut digerakkan. Akibatnya, ikan memperoleh gaya dorong air sebagai reaksinya.

3. Sepatu Salju

sepatu

Orang-orang yang hidup di daerah bersalju secara langsung atau tidak telah memanfaatkan konsep tekanan. Mereka membuat sepatu salju yang luas alasnya besar sehingga mampu memperkecil tekanan berat tubuhnya pada salju. Hal ini mempermudah mereka berjalan di atas salju.

Sumber : https://sumadewiblog.wordpress.com/tekanan/tekanan-zat-padat/

 

plinko casino
PinUp